Harga Emas Turun Imbas dari Penguatan Dolar AS
Harga emas turun di hari Selasa sebab dolar diuntungkan dari pembelian safe-haven yang didorong oleh kecemasan atas variasi virus corona baru di Inggris.
Berberapa Hal Yang Penting Dalam Bermain Judi Bola Online
Diambil dari CNBC, Rabu (23/12/2020), harga emas di pasar spot turun 0,7 % jadi USD 1,862.55 per ounce. Sesaat emas berjangka AS turun 0,7 % pada USD 1,870.30.
"Pengokohan dolar sudah batasi beberapa momen peningkatan emas," kata Riset Standar Chartered Suki Cooper.
Membuat emas tambah mahal untuk pemegang mata uang lain, dolar naik sebab investor memotong eksposur ke mata uang beresiko seperti Inggris, yang hadapi variasi baru virus corona.
Saat itu, data di hari Selasa memperlihatkan ekonomi AS tumbuh pada rekor kecepatan pada kuartal ke-3 .
Bullion capai tingkat paling tinggi enam minggu di USD 1.906,46 di hari Senin, khususnya disokong saat Konferensi AS menyepakati paket kontribusi virus corona sebesar USD 892 miliar untuk memberikan dukungan ekonomi yang dirundung wabah.
"Resiko harga cenderung ke segi atas untuk emas waktu kita masuk tahun 2021, ingat harapan kami untuk dolar menurun dan peraturan moneter masih akomodatif, tapi tindakan mengambil untung tahun akhir bisa batasi peningkatan dalam kurun waktu dekat." Cooper menambah.
Emas, yang dipandang seperti lindung nilai pada inflasi, masih bertambah lebih dari 23 % tahun ini di tengah-tengah stimulan besar yang dikeluarkan secara global.
"Bila kemelut baru betul-betul masuk di AS dan tidak mengontaminasi kembali lagi orang, itu betul-betul bisa mengakibatkan beberapa kerusakan ekonomi tambahan dan itu menjadi penarik emas selanjutnya," kata Phillip Streible, kepala taktik pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Harga emas diprediksi akan bergerak di zone positif mendekati tahun akhir. Sekarang ini harga emas tengah mengetes resisten di bawah angka USD 1.900 per ounce.
Diambil dari Kitco, Senin (21/12/2020), survey mingguan terkini yang dikerjakan oleh Kitco menunjukkan sentimen bullish yang lumayan besar. Baik riset di Wall Street atau beberapa aktor pasar percaya harga emas akan kuat walau volume transaksi bisnis kecil menjelang liburan tahun akhir.
"Kami menyaksikan jika harga emas akan berayun di antara merah dan hijau. Tetapi dari segi esensial masih tetap bullish," terang riset komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.
Dalam survey pada minggu ini, sekitar 14 riset berperan serta. Sekitar 11 riset atau 79 % memprediksi harga emas akan naik pada minggu ini.
Sedang dua riset atau 14 % memberi suara netral dan satu riset atau 7 % mengatakan harga emas akan jeblok.
Sedang beberapa investor mengatakan harga emas akan naik pada minggu ini. Sekitar 1.402 investor memberi suara dalam survey online.
Sekitar 1.048 investor atau sekitar 75 % mengatakan harga emas akan bullish atau menghijau pada minggu ini. Sedang 14 % mengatakan akan bearish atau tertekan. Sedang 11 % pilih netral.
Harga emas mendapatkan momen yang kuat pada tengah bulan Desember sebab keputusan dari Bank Sentra AS atau the Fed untuk meredam suku bunga referensi di tingkat yang rendah.
Bank sentra menyaratkan jika mereka terus akan menjaga peraturan moneternya yang paling kendur di periode kedepan.
Walau pasar emas akan terusik dengan volume rendah pada minggu ini riset senior RJO Futures Daniel Pavilonis menjelaskan jika pasar sudah membuat perkembangan tehnis yang berarti.
"Sepanjang beberapa bulan akhir, harga emas alami desakan. Lantas sekarang ini mulai membuat kembali lagi kuda-kuda. Saya berpikir momentumnya sedang naik," terang ia.
Ke arah 2021, Pavilonis menjelaskan jika investor akan cari emas membuat perlindungan nilai dari resiko inflasi yang bertambah sebab beberapa langkah stimulan selanjutnya dan dolar AS yang kurang kuat.
Harga Emas Antam alami kenaikan tajam sampai 1 juta